Penanganan Pembesaran Prostat

Minggu, 03 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Prostat adalah organ kelamin pada pria berbentuk kelenjar yang posisinya berada di bawah kandung kemih dan melingkari pangkal saluran kemih kemaluan

Penanganan Pembesaran Prostat

Kemungkinan kelainan pada prostat dapat berupa infeksi pada prostat (prostatitis), pembesaran prostat jinak, dan keganasan pada prostat.


Gejala yang sering ditemui terkait pembesaran prostat jinak antara lain adanya kumpulan gejala saluran kencing bawah yang terdiri dari: sering berkemih, mengedan, tak lampias, menetes di akhir berkemih, tak dapat menahan bila ingin berkemih, terbangun ingin berkemih pada malam hari lebih dari sekali, tidak dapat BAK, dan nyeri berkemih. Gejala lainnya seperti urin berwarna keruh disertai demam dan urin berdarah.


Sampai sekarang, penyebab pasti pembesaran prostat jinak belum jelas. tetapi banyak dugaan bahwa ini sangat berhubungan dengan faktor hormonal dan proses penuaan (usia lanjut). Pemeriksaan fisik dilakukan dengan colok dubur dan pemeriksaan neurologis.


Pembesaran prostat jinak dapat berkomplikasi dalam wujud terjadinya infeksi saluran kemih, terbentuknya batu kandung kemih, tidak dapat BAK, turun berok, hemoroid, dan gangguan fungsi ginjal. terapi yang dapat dilakukan adalah observasi untuk pasien dengan gejala ringan atau sedang tanpa terapi obat-obatan. Selama terapi berlangsung, dilakukan evaluasi 3 sampai 6 bulan.


Tindakan lainnya adalah medikamentosa. Ini ditujukan pada pasien dengan keluhan sedang hingga berat, atau pasien yang tidak menunjukkan perbaikan setelah diobservasi. Obat yang dipilih misalnya A – blocker, hormonal, dan lain-lain.


Ada juga intervensi yang merupakan tindakan spesialistik yang terdiri atas tindakan minimal invasif, misalnya TUR prostat, laser prostat, dan tuna. Selain itu, operasi terbuka yang dilakukan bila pembesaran prostat jinak disertai batu kandung kemih ukuran besar atau kantung tambahan pada kandung kemih berdiameter besar.