Osteoporosis dan Reumatik

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit ini disebabkan oleh penipisan rawan sendi, sehingga tulang-tulang yang membentuk persendian tidak terlindungi dan saling beradu, mengakibatkan nyeri bila penderitanya bergerak atau berjalan

Osteoporosis dan Reumatik

Orang muda merupakan kelompok usia yang sering diserang oleh penyakit reumatik akibat peradangan. Bahkan kelompok penyakit reumatik ini juga dapat menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai oleh nyeri dan bengkak sendi disertai kaku pada pagi hari lebih dari satu jam.


Pengobatan penyakit reumatik jenis ini tidak mudah, seringkali dibutuhkan obat-obatan yang keras dalam jangka waktu yang lama. Pengobatan yang tidak sempurna akan berakibat kerusakan sendi yang berat dan kecacatan penderitanya, sehingga kualitas hidup penderitanya menjadi sangat buruk.


Osteoporosis (pengeroposan tulang) juga merupakan penyakit reumatik yang disebabkan oleh proses degeneratif dan metabolik pada tulang sehingga kepadatan tulang menjadi berkurang. Osteoporosis ditandai oleh penurunan massa tulang.


Proses perusakan dan pembaruan tulang selalu terjadi berpasangan dan seimbang, sehingga tidak terjadi defisit massa tulang. Pada penderita osteoporosis, proses perusakan jauh lebih aktif daripada pembaruan sehingga terjadi defisit massa tulang yang mengakibatkan tulang menjadi keropos (osteoporosis).


Obat-obat reumatik yang paling banyak digunakan adalah obat penghilang rasa sakit. Fisioterapi, latihan, dan pemberian alat bantu juga merupakan program pengobatan penyakit yang terpadu dengan obat-obatan yang diminum. Program ini dapat mengurangi rasa sakit dan mengembalikan fungsi otot, sendi dan kualitas hidup penderita.


Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada pencegahan osteoporosis, yaitu menjaga asupan kalsium yang cukup, menghindari gaya hidup yang mempertinggi risiko osteoporosis, dan latihan beban. Kebutuhan kalsium perhari adalah 1000 mg/hari. Sumber kalsium yang tertinggi adalah dari susu dan produknya, dan ikan teri.


Untuk menghindarinya, dianjurkan untuk berjalan, berenang, dan bersepeda. Berjalan merupakan latihan yang sangat bermanfaat, Langkah berjalan harus lebih cepat dari biasa disertai ayunan tangan. Dianjurkan untuk berjalan minimal 30 menit sehari sebanyak 5 kali per minggu.