Mimisan pada Anak, Berbahayakah?

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Orang tua kerap khawatir ketika si kecil mimisan. Padahal mimisan memang cukup sering diderita oleh anak-anak. Lalu, apa saja tanda mimisan yang perlu diwaspadai?

Mimisan pada Anak, Berbahayakah?

Hidung merupakan organ yang kaya dengan aliran darah. Pembuluh darah kecil yang terdapat di hidung si kecil terletak di dalam, tidak terlindungi oleh apapun, dan masih rapuh.


Oleh karena itu, jika si kecil mengalami trauma pada hidung ketika mengorek hidung (nose picking), hal ini sering mengakibatkan iritasi pada mukosa hidung dan perdarahan, yang disebut juga dengan mimisan.


Selain itu, mimisan juga dapat dicetuskan oleh kondisi lapisan kulit dalam hidung yang kerap kering akibat cuaca dingin, atau kondisi ketika anak bersin dan meniup hidung dengan cukup keras saat mengalami infeksi saluran napas. Namun demikian, 80 – 90 persen kasus mimisan tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). 


Berdasarkan lokasi perdarahannya, mimisan yang kerap terjadi pada anak usia 3 hingga 10 tahun, dibagi menjadi perdarahan depan dan belakang hidung. Lebih dari 90 persen kasus mimisan terjadi akibat perdarahan di bagian depan hidung.


Pada umumnya perdarahan ini terjadi secara spontan, dapat berhenti dengan penekanan dalam waktu singkat, dan tidak berbahaya. Perdarahan yang berasal dari bagian hidung belakang jarang terjadi pada anak dan pada umumnya terjadi akibat adanya kelainan pembekuan darah, tumor, atau inflamasi.


Sifat perdarahan ini lebih berat karena sulit berhenti, meningkatkan risiko tertelannya darah, serta terjadinya sumbatan jalan napas.


Tips Mengatasi Mimisan 

Tak perlu langsung panik ketika si kecil mimisan. Ketahui penanganan pertamanya, berikut ini: 


  • Tetap tenang, dudukkan anak dengan posisi tegak dan kepala sedikit menunduk
  • Tekan kedua cuping hidung anak selama 5 – 10 menit
  • Jelaskan kepada anak untuk bernapas melalui mulut dan mengeluarkan darah yang tertelan.
  • Setelah perdarahan berhenti, usahakan agar anak tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat
  • Hindari pula bersin terlalu keras atau mengorek hidung dalam 24 jam berikutnya
  • Usahakan juga tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat dalam 24 jam berikutnya.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan kondisi mimisan si kecil ke dokter spesialis anak, jika terjadi kondisi berikut ini:


  • Mimisan terjadi ketika si kecil berumur di bawah 2 tahun.
  • Mimisan tidak berhenti dengan penekanan lebih dari 20 menit. 
  • Mimisan hebat sehingga menyebabkan si kecil pingsan.
  • Mimisan terjadi berulang.
  • Mimisan yang mengakibatkan si kecil sesak karena terjadi sumbatan jalan napas. 
  • Mimisan yang terjadi setelah adanya trauma pada kepala dan wajah dan disertai tanda perdarahan lain seperti lebam, perdarahan gusi, atau saluran cerna.


Tak perlu panik dulu, mimisan pada anak bisa jadi merupakan hal yang wajar dan tidak membahayakan. Apalagi bila Anda mengetahui tindakan penanganan yang harus dilakukan. Segeralah ke dokter spesialis anak, bila ditemukan gejala mimisan yang tidak biasa.