Lutut Sehat, Mobilitas Lancar

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Menopang seluruh tubuh, lutut memiliki peranan penting dalam keseharian manusia

Lutut Sehat, Mobilitas Lancar

Dalam aktivitas sehari-hari, lutut memiliki peranan penting. Pasalnya, bagian ini menopang seluruh tubuh yang memungkinkan kita untuk berjalan, naik-turun tangga, berlari, atau melompat.


Cedera pada bagian ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, utamanya mobilitas yang sangat terganggu. Karenanya, lutut memerlukan perhatian khusus.


Ada empat ligamen utama pada lutut, yaitu:


  • Anterior Cruciate Ligament (ACL)
  • Posterior Cruciate Ligament (PCL)
  • Medial  Collateral Ligament (MCL)
  • Lateral Collateral Ligament (LCL)


Keempat ligamen ini berfungsi menjaga stabilitas sendi lutut.  Selain itu, di sekitar lutut terdapat bantalan sendi (meniskus), beberapa otot, serta tendon.


Trauma Lutut

Trauma pada lutut dapat menimbulkan cedera pada tulang, tulang rawan, bantalan sendi, ligamen, otot, atau tendon. Gejala yang terjadi umumnya adalah nyeri, bengkak, kaku, atau sendi lutut menjadi tidak stabil.


Secara umum, trauma pada lutut dapat dibedakan menjadi dua:


  • Trauma langsung, trauma ini terjadi karena dampak langsung pada sendi lutut, seperti sendi lutut terbentur benda keras. Trauma jenis ini sering kali tidak dapat dicegah karena sebagian besar terjadi pada proses kecelakaan. Dampak berat yang sering timbul adalah patah tulang.


  • Trauma tidak langsung, trauma ini terjadi karena dampak tidak langsung pada sendi lutut, seperti cedera akibat posisi lutut yang terpuntir saat mendarat setelah lompat dan berhenti atau berubah arah secara tiba-tiba saat berlari. Trauma jenis ini seringkali lebih serius daripada patah ulang, seperti kerusakan pada tulang rawan, bantalan sendi, dan ligamen. Penanganannya pun kerap memerlukan tindakan operasi. Penggiat olahraga futsal, sepakbola, bola basket, bulutangkis, atau beladiri memiliki risiko tinggi terkena trauma tidak langsung. Pasalnya, olahraga- olahraga tersebut kerap memaksa pelakunya untuk melakukan gerakan tiba-tiba pada lutut.


Hindari Cedera Lutut

Mengetahui jenis aktivitas yang cocok untuk tubuh merupakan faktor penting untuk terhindar dari cedera lutut. 


Anda yang berusia di atas 40 tahun sangat dianjurkan menghindari olahraga high impact, seperti futsal, sepakbola, bola basket, bulutangkis, dan beladiri. 


Pilihlah olahraga low impact yang dianjurkan oleh dokter, seperti jalan kaki, yoga, berenang, dan bersepeda.


Selain  itu, lakukan pula beberapa latihan yang dapat memperkuat sendi lutut, seperti leg press, hamstring curls, single leg stance, heel rises, calf stretch, dan hamstring stretch. Jangan sampai aktivitas Anda terganggu akibat cedera lutut.