Keseleo atau terkilir merupakan cedera yang sangat umum terjadi, terutama bagi mereka yang gemar berolahraga
Keseleo atau terkilir merupakan cedera yang sangat umum terjadi, terutama bagi mereka yang gemar berolahraga. Pada umumnya, keseleo dapat pulih secara spontan, jadi, tidak perlu buru-buru ke tukang urut ya. Lalu, bagaimana jadinya jika bengkak keseleo tak kunjung sembuh?
Keseleo atau yang biasa dikenal sebagai sprain merupakan cedera pada ligamen - jaringan yang menghubungkan dua atau lebih tulang dalam sebuah sendi. Cedera paling sering timbul pada pergelangan kaki, tetapi dapat juga ditemukan pada sendi-sendi lainnya seperti lutut, panggul, siku, bahu, dan pergelangan tangan.
Mekanisme terjadinya keseleo pun bermacam-macam, mulai dari jatuh dengan kecepatan tinggi hingga sekadar terpuntir ketika sedang berjalan. Pada kondisi-kondisi tersebut, ligamen pada sendi akan teregang melebihi kapasitas yang dimilikinya dan mengalami robekan.
Robekan ini dapat terjadi secara sebagian ataupun total. Hal inilah yang membedakan spektrum gejala pada keseleo mulai dari yang sangat ringan sampai ke yang berat dan tidak kunjung sembuh.
Baca Juga: Hati-hati, Kaki Terkilir Jangan Langsung Dibawa ke Tukang Urut, Ya!
Penyebab utama terjadinya keseleo adalah akibat peregangan berlebihan pada ligamen. Beberapa aktivitas yang meningkatkan risiko terjadinya keseleo antara lain:
Baca Juga: Waspada Cedera yang Mengintai Para Petenis
Tanda-tanda keseleo dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya dan berlokasi pada bagian tubuh yang berbeda. Meskipun begitu, terdapat beberapa gejala umum yang sering terjadi pada daerah yang mengalami keseleo, antara lain:
Pada keseleo yang ringan, biasanya hanya menyebabkan nyeri yang tidak terlalu parah dan jarang mengakibatkan timbulnya memar. Sebaliknya, pada keseleo yang cukup parah, penderita mungkin merasakan bunyi seperti robekan atau bunyi "pop" pada sendi ketika terjadi cedera.
Baca Juga: Mengapa Exercise Penting Dilakukan Pasca Cedera?
Setelah kejadian, bengkak keseleo atau cedera pergelangan kaki dapat ditangani langsung secara mandiri dengan menggunakan teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan akan sembuh spontan biasanya dalam 2-12 minggu. Ingat, keseleo tidak perlu ditangani dengan pemijatan ya. Alih-alih keseleonya pulih, justru malah akan memperparah kondisi cedera yang terjadi.
Istirahatkan sendi yang cedera untuk memberikan waktu penyembuhan pada sendi Anda. Sebaiknya, untuk sementara, jangan gunakan sendi yang cedera.
Es dapat mengurangi pembengkakan dan proses peradangan/inflamasi. Namun, jangan menempelkan es secara langsung ke kulit Anda, sebaiknya bungkus es dengan kain/handuk terlebih dahulu sebelum dikompres pada area yang cedera.
Pemberian tekanan dengan menggunakan perban dapat membantu mengurangi pembengkakan keseleo, khususnya pada pergelangan kaki. Namun, perlu diperhatikan bahwa tekanan yang diberikan jangan terlalu ketat karena justru hal ini dapat menghambat aliran darah ke area yang cedera.
Sama halnya dengan kompresi, mengangkat sendi yang cedera lebih tinggi daripada posisi jantung dapat mengurangi proses pembengkakan.
Baca Juga: Hindari Cedera Olahraga pada Tendon Achilles
Upaya pencegahan keseleo melibatkan langkah-langkah berikut:
Sebelum mengecek diagnosis kondisi pergengalan kaki, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis untuk memahami gejala yang dialami oleh pasien serta aktivitas yang sedang dilakukan oleh pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menggerakkan bagian tubuh yang mengalami keluhan.
Umumnya, dokter dapat membuat diagnosis hanya dengan menggunakan informasi dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Namun, jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:
Keseleo ringan umumnya dapat diatasi sendiri di rumah. Meskipun begitu, bengkak keseleo yang tak kunjung sembuh sebaiknya berkonsultasi dengan seorang dokter jika gejala keseleo tidak membaik dalam rentang waktu 5–7 hari.
Apabila Anda mengalami tanda-tanda berikut, segera datangi unit gawat darurat (IGD):
Apabila setelah beberapa waktu tidak ada perkembangan pemulihan pada cedera, perlu dipertimbangkan adanya cedera yang lebih serius. Selain cedera pada ligamen, cedera pada tulang, tulang rawan (cartilage), tendon, dan saraf tepi juga dapat terjadi pada saat awal kejadian atau seiring berjalannya waktu. Mekanisme cedera, struktur yang terkena, dan waktu merupakan faktor penting untuk menentukan tipe dan tatalaksana penanganan dari cedera yang dialami.
Umumnya pasien dengan cedera ligamen yang berat, seringkali mengeluhkan adanya sensasi tidak stabil pada sendi yang cedera, dan terkadang diikuti rasa nyeri atau bengkak yang hilang timbul. Kegoyahan pada sendi ini dapat mengakibatkan cedera lebih lanjut pada struktur lain, seperti tulang rawan sendi, dan merupakan kemungkinan/risiko terjadinya pengapuran sendi dini (early osteoarthritis).
Apabila keseleo dengan nyeri atau rasa tidak stabil sudah dirasakan lebih dari tiga bulan, kecil kemungkinannya untuk pulih tanpa suatu intervensi atau tindakan khusus. Cedera yang tidak tertangani dengan baik, lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko timbulnya disabilitas yang bersifat permanen.
Setelah jelas bahwa keseleo yang dialami bukanlah keseleo biasa atau tidak sembuh dengan tata laksana standar tadi, sebaiknya segera periksakan kondisi Anda ke Dokter Spesialis Bedah Ortopedi kami di bidang yang sesuai agar cedera Anda dapat tertangani secara optimal.