Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Janin, Nutrisi Apa Saja yang Dibutuhkan?

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan oleh makhluk hidup karena berperan penting dalam pembentukan, pertumbuhan, perkembangan, serta pemeliharaan organ-organ tubuh

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Janin, Nutrisi Apa Saja yang Dibutuhkan?

Nutrisi erat kaitannya dengan istilah zat gizi. Secara sederhana, nutrisi merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia.


Tak hanya itu, pembicaraan mengenai nutrisi juga tak dapat dilepaskan dari keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat gizi yang bertujuan untuk kepentingan proses metabolisme. Proses metabolisme ini nantinya akan menghasilkan energi.


Separuh berpendapat bahwa nutrisi berbeda dengan makanan, sementara separuhnya lagi menganggap bahwa nutrisi adalah makanan. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa nutrisi adalah kandungan yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi manusia. Namun, tidak semua zat-zat yang terkandung dalam makanan dapat disebut nutrisi.


Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, nutrisi dibagi atas dua klasifikasi, yakni makro (macro nutrient) dan mikro (micro nutrient). Macro nutrient mencakup zat-zat utama yang diperlukan untuk pertumbuhan serta proses metabolisme tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat.


Sedangkan micro nutrient merupakan zat-zat pendukung perkembangan serta pemeliharaan tubuh manusia, seperti vitamin dan mineral. Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat ditilik pada Recommended Dietary Allowance (RDA) atau yang biasa dikenal dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).


Biasanya, pengkategorian kebutuhan nutrisi didasari atas umur, berat badan, dan jenis kelamin. Khusus pada perempuan, masa kehamilan hingga menyusui memiliki kategorinya sendiri.


Pada masa kehamilan, pemenuhan kebutuhan nutrisi perlu diawasi dengan cermat, terutama pada masa-masa awal kehamilan. Trimester satu dan dua dianggap sebagai waktu yang paling krusial untuk pemenuhan nutrisi bagi janin. Dibutuhkan banyak substansi nutrisi dalam rangka pembentukan dan pertumbuhan janin.


Nutrisi Makro

Janin yang berawal dari zigot membutuhkan banyak zat untuk proses pembentukannya menjadi manusia. Nutrisi makro berperan penting dalam pembentukan organ-organ tubuh hingga menjadi manusia lengkap. Zat yang memegang peranan penting tersebut adalah protein.


Protein berperan sebagai zat yang menyusun sel-sel tubuh. Terdapat tiga sumber protein, yakni hewani, nabati, dan susu (dairy product). Protein hewani didapatkan dari daging, ayam, dan ikan, serta produk-produk hasil hewani lainnya seperti telur.


Sementara protein nabati didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sama pentingnya dengan protein hewani dan protein nabati, protein yang berasal dari dairy product juga berperan aktif dalam penyusunan sel-sel tubuh. Protein dairy product didapatkan dari susu, keju, dan yoghurt.


Nutrisi Mikro

Apabila nutrisi makro berperan sebagai pembentuk organ maupun sel janin, maka nutrisi mikro berperan menunjang pertumbuhan tubuh dan organ manusia baru yang sedang dalam proses pembentukan. Asupan nutrisi mikro yang sangat perlu diperhatikan saat kehamilan antara lain:


Asam Folat

Asam folat berperan dalam pembangunan DNA juga meminimalisasi risiko cacat pada janin. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil adalah minimal 800 mikrogram. Asam folat bersumber dari biji-bijian (serealia), sayuran, dan kacang-kacangan.


Kalsium

Kalsium berperan dalam pembentukan dan penguatan tulang. Kekurangan kalsium pada janin dapat menyebabkan penyerapan kalsium pada ibu yang kemudian dapat menyebabkan osteoporosis pada ibu. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil adalah 1.000 miligram per hari. Kalsium bersumber dari serealia, dairy product, sayuran, dan ikan.


Vitamin D

Vitamin D berperan sebagai penunjang dalam kesehatan tulang janin. Kebutuhan vitamin D per hari adalah 600 IU (International Unit). Vitamin D bersumber dari ikan, telur, susu, serta sinar matahari. Dalam hal ini, disarankan ibu hamil untuk secara teratur keluar rumah agar mendapatkan sinar matahari yang cukup.


Zat Besi

Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah, baik bagi ibu maupun janin. Kebutuhan zat besi adalah minimal 27 miligram per hari. Zat besi bersumber dari ayam, daging, ikan, dan sayuran hijau. Asupan zat besi harus diperhatikan karena dapat berdampak ke sulitnya plasenta untuk lepas secara alami hingga dapat menimbulkan perdarahan apabila kurang.


Menyiasati Morning Sickness

Morning sickness merupakan gejala yang wajar terjadi pada ibu hamil, terutama pada trimester awal kehamilan. Di sisi lain, kebutuhan nutrisi harus tetap terjaga meski dihadapkan dengan gejala morning sickness.


Dalam menjaga asupan nutrisi agar tetap tercukupi, disarankan sang ibu untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil dengan frekuensi yang lebih sering. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga agar nutrisi yang dibutuhkan ibu dan janin tetap dapat terjaga, terserap dan terpenuhi.


Makan untuk Dua Orang?

Sebuah mitos yang kerap kali dipercaya kebanyakan orang adalah seseorang yang sedang hamil harus makan sebanyak dua porsi karena di dalam tubuhnya mengandung seorang manusia.


Anggapan ini sebenarnya kurang masuk akal karena janin yang ada di dalam tubuh sang ibu pun akan menyaring nutrisi dari makanan sesuai dengan kebutuhannya. Lebih benar adalah apabila sang ibu mengonsumsi porsi dalam jumlah yang ekstra, yakni ekstra 500 kalori atau 25 persen lebih banyak daripada porsi normal.


Dalam mengonsumsi makanan juga disarankan untuk variatif dalam pemilihan menu. Makanan yang bervariasi pada kemudiannya juga menghasilkan pemenuhan zat gizi yang lebih lengkap, selain mengurangi kebosanan.