Ke Dokter Gigi, Siapa Takut?

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut pada anak merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh para orang tua

Ke Dokter Gigi, Siapa Takut?

Gigi anak, atau yang dikenal dengan istilah gigi sulung/gigi susu/gigi decidui, memiliki beberapa fungsi, yaitu memotong, mengiris, merobek, dan mengunyah makanan sehingga secara tidak langsung berperan dalam mengoptimalkan asupan nutrisi pada pertumbuhan anak, juga menstimulasi pertumbuhan rahang melalui proses pengunyahan, memperjelas pengucapan, estetik dan berfungsi mempertahankan ruangan untuk tumbuhnya gigi permanen.


Pada dasarnya, menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sebaiknya dilakukan sejak gigi bayi tumbuh hingga gigi permanen tumbuh dan anak dapat membersihkan gigi dengan baik. Pada umumnya, gigi sulung pada anak berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh sejak usia enam bulan sampai tiga tahun dan akan mulai digantikan oleh gigi permanen atau gigi tetap yang berjumlah 32 buah yang akan tumbuh dan berganti sejak anak berusia enam tahun.


Gigi sulung yang tidak dirawat dan dipelihara dengan baik ditambah dengan konsumsi makanan manis yang mengandung gula yang terdapat dalam susu formula, cokelat, biskuit, atau makanan manis lainnya dapat menyebabkan gigi berlubang (karies) yang dapat menimbulkan rasa sakit hingga terjadi pembengkakan di sekitar gigi hingga dapat menyebabkan pencabutan dini dari gigi sulung.


Gigi berlubang juga menyebabkan anak menjadi rewel, tidak mau makan sehingga secara tidak langsung dapat mengganggu asupan nutrisi anak.


Merawat dan menjaga gigi sulung sejak dini selain mengajarkan anak menjaga kebersihan gigi dan mulut juga dengan mengajak anak ke dokter gigi sedini mungkin. Periksakan gigi anak pada saat gigi tidak dalam keadaan sakit, sehingga anak tidak merasa takut yang berlebihan akan perawatan gigi pada kunjungan pertamanya ke dokter gigi.


Keluarga, dalam hal ini orang tua sangat berperan penting dalam mempersiapkan mental anak sebelum melakukan kunjungan ke dokter gigi. Persiapan mental sangat penting agar anak dapat bersikap kooperatif pada saat perawatan gigi dilakukan.


Peranan orang tua dalam membimbing tingkah laku anak secara tepat dengan menceritakan pengalaman perawatan gigi yang baik akan berpengaruh positif pada sikap anak dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya.


Berikut ini beberapa tips untuk Anda agar anak mau ke dokter gigi:


  • Perkenalkan dokter gigi sedini mungkin. Pendekatan dapat dilakukan dengan membacakan dongeng yang berhubungan dengan dokter gigi dan perawatan gigi
  • Mengajak anak ke dokter gigi saat orang tua melakukan perawatan gigi
  • Izinkan anak membawa benda atau mainan kesukaan mereka saat ke dokter gigi untuk mengalihkan perhatian anak saat dilakukan perawatan gigi
  • Orang tua sebaiknya menyiapkan waktu khusus untuk menemani anak mengunjungi dokter gigi agar anak merasa lebih tenang saat sesi pemeriksaan
  • Jangan membohongi dan mengancam anak. Apapun jenis perawatan yang akan dilakukan sebaiknya beritahukan kepada anak
  • Jangan berlaku kasar atau marah pada anak jika anak menolak melakukan perawatan gigi
  • Berikan penghargaan berupa pujian atau hadiah jika anak menunjukkan sikap positif selama mengunjungi dokter gigi.