Kampanye Delapan RS Pondok Indah Group Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jakarta, 8 Mei 2012 - Kanker payudara menjadi jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak kedua di dunia, bahkan menjadi penyebab kematian nomor lima terbesar di dunia

Kampanye Delapan RS Pondok Indah Group Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Jakarta, 8 Mei 2012 – Kanker payudara menjadi jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak kedua di dunia, bahkan menjadi penyebab kematian nomor lima terbesar di dunia. Khusus di Indonesia, Global Burden of Cancer mencatat rasio kasus kanker payudara mencapai angka 26 per 100.000 perempuan. Ironisnya, hasil survei Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan 80 persen masyarakat tidak tahu pentingnya pemeriksaan payudara secara dini.

Tingginya kasus kanker payudara mendorong RS Pondok Indah Group didukung oleh anggota masyarakat dan beberapa perusahaan yang peduli akan pentingnya deteksi dini kanker payudara melakukan gerakan peduli kanker payudara. Didukung oleh beberapa public figure ternama seperti Andien Aisyah, Andra Alodita, Becky Tumewu, Melinda Babyanna, Miund, Ligwina Hananto, Paquita Widjaja, dan Stella Rissa; mereka antusias mengajak masyarakat, terutama kaum perempuan untuk lebih memperhatikan kesehatan payudara mereka. Gerakan yang dinamakan Kampanye Delapan (Deteksi Berkala Payudara Anda) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara. Setiap tanggal delapan, kaum perempuan setidaknya diingatkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Mengingat jumlah kasus yang semakin banyak serta menyadari inisiatif yang sangat positif ini, maka hal ini mendorong RS Pondok Indah Group untuk memfasilitasi Kampanye Delapan dengan turut menyebarluaskan informasi mengenai kampanye tersebut kepada masyarakat. ”RS Pondok Indah Group berinisiatif untuk mengingatkan kaum perempuan untuk melakukan gerakan SADARI secara rutin. Tentu sebagai institusi yang peduli dengan kesehatan, kami sangat mendukung gerakan tersebut. Pasien dengan kanker payudara semakin banyak di Indonesia dan semakin banyak pula kasusnya di rumah sakit kami. Sayangnya pasien baru datang ketika sudah berada pada stadium lanjut. Karena itu, kami merasa perlu mengingatkan kembali kaum perempuan untuk melakukan pecegahan dengan deteksi dini. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi maka semakin besar peluang keberhasilan penyembuhannya,” ungkap dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, CEO RS Pondok Indah Group.

#####

“Jika Anda memiliki gejala seperti pembengkakan pada seluruh atau sebagian payudara, iritasi kulit, payudara atau puting terasa nyeri, puting masuk ke dalam, puting atau kulit payudara berwarna kemerahan, bersisik atau menebal, keluar cairan dari puting selain air susu, serta benjolan di daerah ketiak, segeralah periksakan diri. Walaupun tidak semua benjolan merupakan kanker tapi tetap harus diwaspadai,” papar dr. Sonar Sonny Panigoro, Sp.B (K) Onk, dokter spesialis bedah konsultan bedah onkologi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah.

“The American Cancer Society (ACS) menganjurkan perempuan yang berusia di atas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap bulannya. Pada usia di atas 30 tahun dianjurkan untuk memeriksakan diri secara rutin setidaknya sekali dalam setahun. Begitu pula dengan perempuan berusia di atas 40 tahun yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, terutama bila dibarengi dengan gaya hidup yang tidak sehat; sehingga disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin, setidaknya sekali dalam setahun. Sedangkan mereka yang berusia di atas 40 tahun dan terdapat riwayat kanker payudara, maka harus memeriksakan diri secara rutin. Jika setelah 5 tahun dianjurkan setiap tahun sekali; antara 3-5 tahun, setiap 6 bulan dan di bawah 3 tahun setiap 3 bulan sekali. Ada banyak pilihan bagi kaum perempuan untuk deteksi dini kanker payudara, antara lain mammografi, USG payudara, MRI, dan 3D Sonomammogram,” ujar dr. Adji Saptogino, Sp.Rad dari RS Pondok Indah - Pondok Indah.

Beberapa metode pemeriksaan untuk mengenali kanker yang sudah banyak dikenal antara lain: periksa payudara sendiri (SADARI), Uji Payudara Klinis (UPK), mammografi, USG payudara, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Terdapat pula metode pendeteksian dini kanker payudara yang terbaru, yaitu 3D Sonomammogram – alat pencitraan dengan teknologi ultrasound 3D terbaru untuk memperoleh, menganalisis, dan melaporkan volume anatomi payudara secara rinci.  

“Alat ini mampu memberikan hasil berupa gambar payudara lengkap secara tiga dimensi dan komprehensif dengan uji yang dilakukan dalam waktu relatif singkat (15 menit). Pencitraan yang dihasilkan mencakup seluruh anatomi koronal payudara - yang sebelumnya tidak dapat diberikan oleh metode ultrasonografi konvensional - sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap atas anatomi dan arsitektur jaringan payudara,” papar dr. Rahmi Alfiah Nur Alam, Sp.Rad dari RS Pondok Indah - Puri Indah. 

Dengan tersedianya 3D Sonomamogram di RS Pondok Indah Group, masyarakat dapat memperoleh hasil diagnosix yang lebih akurat dan detail. RS Pondok Indah-Pondok Indah juga memiliki klinik khusus untuk melayani pasien dengan penyakit dan masalah payudara, yaitu Aesthetic Clinic & Breast Center. Klinik ini telah mengembangkan teknik-teknik operasi mutakhir dengan pendekatan onkoplastik, seperti pembuatan payudara pengganti dari lemak tubuh pasien, sehingga setelah operasi payudara, pasien masih memiliki payudara dan tidak memerlukan penggunaan payudara palsu.

Klinik ini juga melayani pemeriksaan media non-radiasi melalui screening kanker payudara dengan High Definition-MRI 3 Tesla yang menggunakan media magnet dan gelombang radio untuk pencitraan dalam berbagai proyeksi. HD-MRI 3 Tesla juga digunakan untuk pemeriksaan setelah tindakan mastektomi dan rekonstruksi bedah plastik payudara (termasuk silicon implant). Dengan menggunakan HD-MRI 3 Tesla, screening payudara tidak lagi ada rasa sakit seperti halnya menggunakan mammografi konvensional.

Klinik ini dilengkapi peralatan modern lainya seperti mammografi, USG, diagnostik stereotaktik, serta operasi teknik invasif minimal dengan mammotome sehingga operasi tumor dan kista payudara dapat dilakukan secara cermat, tepat, dan cepat.