Jerawat, Stretchmark, dan Selulit Saat Hamil, Berbahayakah?

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kehamilan merupakan anugerah terindah pada sebagian besar wanita, tetapi kehamilan juga membawa banyak sekali perubahan pada fisik dan psikologis calon ibu

Jerawat, Stretchmark, dan Selulit Saat Hamil, Berbahayakah?

Beberapa gangguan yang kerap terjadi pada ibu hamil, terutama untuk yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia adalah hiperpigmentasi, jerawat, dan pruritic urticarial papules and plaque of pregnancy (PUPPP) atau rasa gatal di tubuh. Selain itu, masalah kulit umum yang sering dikeluhkan adalah stretchmark dan selulit.


Macam-macam Masalah Kulit pada Ibu Hamil

Masalah kulit pada ibu hamil pada umumnya dapat dikenali melalui ruam kulit yang terjadi.


Adapun penyebab dan beberapa ciri-cirinya adalah sebagai berikut:


Hiperpigmentasi

Terjadi karena adanya peningkatan hormon melanosit/Melanocyte Stimulating Hormone (MSH), estrogen, dan progesteron. Hiperpigmentasi pada ibu hamil biasanya ditandai dengan perubahan warna ringan terutama pada puting payudara, kulit sekitar genital, dan bercak hitam di sekitar wajah, terutama dahi, pipi, dan hidung, yang biasa disebut melasma (mask of pregnancy). Melasma akan semakin parah jika terlalu lama terpapar sinar matahari.


Jerawat

Jerawat pada kehamilan seringkali muncul pada tiga bulan pertama usia kehamilan. Hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan hormon ibu hamil, sehingga terjadi peningkatan produksi minyak pada kulit yang membuat kulit lebih mudah berjerawat.


Pruritic urticarial papules and plague of pregnancy (PUPPP)

PUPPP merupakan suatu penyakit kulit yang disertai rasa gatal di seluruh tubuh selama kehamilan dengan adanya bercak kemerahan dan bentol-bentol, sehingga sering menyebabkan kulit kering dan bekas garukan. Muncul pertama kali pada daerah perut, biasanya pada daerah regangan striae, menyebar ke paha, tetapi jarang ke daerah bokong dan lengan.


Pada umumnya, PUPPP terjadi pada trimester ke-3 pada kehamilan. Tingkat kegatalan bervariasi, tetapi biasanya lebih parah pada daerah perut, biasanya berhubungan dengan regangan kulit dan timbulnya striae. Penyebab PUPPP belum diketahui pasti, tetapi ada banyak penelitian yang melaporkan bahwa risiko terjadi PUPPP meningkat pada berat badan ibu yang naik berlebihan selama kehamilan dan menghubungkan dengan jenis kelamin janin dengan perbandingan 2:1 antara janin laki laki dan perempuan. Kebanyakan pasien yang menderita PUPPP mengeluh kulitnya sangat gatal dan biasanya akan membaik dengan cepat setelah melahirkan.


Stretchmark

Stretchmark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih di permukaan kulit. Penyebabnya adalah peregangan kulit secara cepat dan berlebihan, seperti pada kehamilan atau naiknya berat badan secara drastis sehingga merusak jaringan di dalam kulit.


Pada umumnya stretchmark timbul di bagian perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong, dan payudara. Stretchmark karena kehamilan umumnya berwarna merah jambu dan lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis warna putih atau kecokelatan.


Selulit

Timbul di permukaan kulit berupa gelombang seperti kulit jeruk. Pada umumnya terjadi di bagian paha, bokong, perut, pinggul, betis dan lengan. Selulit pada ibu hamil terjadi akibat adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron secara drastis, sehingga tubuh menghasilkan ekstra lemak yang disimpan untuk melindungi janin.


Penyakit kulit seperti hiperpigmentasi, jerawat, dan gatal-gatal pada umumnya tidak menetap dan akan menghilang dengan sendirinya sejalan dengan berakhirnya masa kehamilan. Akan tetapi, penanganan khusus tetap diperlukan agar tidak menimbulkan bekas yang tidak diinginkan.


Sedangkan untuk masalah stretchmark dan selulit memerlukan beberapa perhatian khusus selama masa kehamilan.


Masalah-masalah kulit tersebut, biasanya tidak memengaruhi kondisi janin. Akan tetapi bila mengonsumsi obat-obatan secara oral ataupun menggunakan obat-obatan secara topikal, harus selalu dalam pengawasan dokter, karena ada beberapa obat yang tidak dianjurkan untuk digunakan selama masa kehamilan.


Konsumsi Makanan Bergizi

Untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus kesehatan ibu dan janinnya, maka makanan yang dikonsumsi, kandungan gizi, dan cara memasaknya harus diperhatikan. Makanan harus mengandung:


  1. Asam folat - Banyak terdapat pada kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah), buah-buahan (pisang, alpukat, jeruk), dan sayur-sayuran (brokoli, asparagus, bayam).
  2. Protein - Dapat diperoleh dari protein hewani maupun protein nabati
  3. Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E, dan Vitamin K
  4. Kalsium
  5. Zat Besi


Rutin Merawat Kulit

Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, perawatan kulit secara rutin juga diperlukan agar kesehatan kulit tetap terjaga. Beberapa tips perawatan kulit yang dapat dilakukan di rumah antara lain adalah:


  • Mencuci wajah secara teratur, dua kali sehari. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan hindari bahan yang kasar/iritatif karena dapat menyebabkan iritasi dan bahkan memicu jerawat.
  • Dianjurkan menggunakan produk yang berbahan dasar air dan hindari produk yang berbahan dasar minyak dan mengandung alkohol, baik untuk pembersih wajah, pelembab, tabir surya, maupun kosmetik
  • Jika memiliki jenis kulit kepala berminyak, sebaiknya ibu hamil mencuci rambut setiap hari
  • Jangan memegang, menekan, atau memecahkan jerawat, terlebih dengan menggunakan tangan yang kotor
  • Mandi menggunakan air dingin
  • Hindari paparan sinar matahari secara langsung, atau gunakan pelindung tubuh bila keluar rumah di siang hari, seperti topi, payung, dan baju lengan panjang
  • Gunakan selalu tabir surya, minimum SPF 15, walaupun sedang beraktivitas di dalam ruangan
  • Gunakan krim pelembab yang mengandung minyak zaitun dan vitamin E pada daerah yang rentan terkena stretchmark
  • Jangan menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal, tetapi gunakan krim pelembab
  • Lakukan gerakan olahraga ringan secara rutin.


Bila masalah kulit tetap tidak teratasi, dapat mengunjungi dokter spesialis kulit untuk memperoleh obat topikal maupun oral yang sesuai dengan kondisi ibu hamil. Sedangkan untuk menghilangkan masalah bekas jerawat, stretchmark, atau selulit yang tetap ada pasca kelahiran dapat dilakukan terapi laser.