Jangan Abaikan Sinusitis

Kamis, 14 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pernahkah Anda merasakan pilek disertai pusing yang kerap terjadi berkali-kali? Mungkin Anda mengalami sinusitis

Jangan Abaikan Sinusitis

Penyakit ini mirip dengan flu yang bila tidak diobati secara tepat dapat menyebabkan komplikasi dan berbahaya untuk kesehatan Anda. 


Definisi Sinus dan Sinusitis

Sinus adalah rongga yang terbentuk di tulang tengkorak Anda yang berfungsi sebagai bagian resonasi suara. Dalam kondisi normal, sinus berisikan udara. Sinus yang letaknya berhubungan dengan hidung disebut sinus paranasal.


Sinusitis adalah inflamasi/pembengkakan pada selaput lendir sinus dan sekitarnya. Biasanya area sinus ini hanya berisikan udara, namun karena ada pembengkakan, udara menjadi terhambat.


Kemudian selaput lendir memproduksi lendir berlebihan, lendir inilah yang akan menumpuk di rongga sinus. Penumpukan lendir ini menjadi media kuman, yang akhirnya dapat menjadi infeksi, yang dikenal dengan sinusitis. 


Sinusitis ditandai dengan beberapa gejala, dengan gejala utama, antara lain:


  • Sumbatan pada hidung
  • Lendir di tenggorokan yang berasal dari hidung atau disebut post nasal drip
  • Berkurangnya penciuman
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Demam


Sinusitis dapat terjadi di mana saja sinus berada. Ada beberapa letak sinus yang ada di area wajah, yaitu: 


  1. Sinus maksilaris (terbesar) yang terletak di bawah tulang pipi kanan kiri
  2. Sinus ethmoidalis, yang terletak di daerah batang hidung kanan kiri dekat mata
  3. Sinus frontalis, yang terletak di daerah atas alis kanan kiri
  4. Sinus sphenoidalis, yang terletak di belakang sinus ethmoidalis


Sumber gambar: https://medlineplus.gov/ency/article/000647.htm 


Sinusitis yang sering dijumpai adalah sinusitis yang disebabkan oleh penyakit hidung (rhinosinusitis). Selain itu ada juga sinusitis yang disebabkan oleh kondisi gigi, yaitu kondisi rahang atas yang akar giginya menembus dasar sinus maksilaris.


Biasanya gigi premolar (geraham depan) atau gigi taring atas, disebut dengan sinusitis dentogen


Berdasarkan waktu timbulnya, sinusitis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sinusitis akut yang terjadi bila mengalami gejala kurang dari 12 minggu dan sinusitis kronis bila gejala yang dirasakan sudah melebihi 12 minggu dengan atau tanpa polip, yaitu benjolan/tonjolan kecil yang muncul di rongga hidung. Keduanya dapat dialami oleh siapa saja, anak-anak maupun dewasa.


Baca juga: Teknologi Terkini Pelega Pernapasan


Faktor Risiko Sinusitis

Anda yang memiliki alergi pada hidung memiliki risiko lebih tinggi mengalami sinusitis. Alergi pada hidung ditandai dengan gejala bersin, hidung tersumbat, gatal hidung, dan pilek. Walau demikian, penyakit ini dapat menjadi berbahaya baik bagi yang memiliki risiko atau tidak apabila penanganannya tidak tepat atau dibiarkan berlarut-larut.


Penyakit berbahaya yang dapat terjadi misalnya, penyakit meningitis, abses otak, infeksi tulang, dan sebagainya. Oleh karena itu, segera periksakan ke dokter spesialis THT, bedah kepala, dan leher bila Anda mengalami salah satu atau dua gejala utama. Apalagi bila disertai oleh gejala lain dan sudah berlangsung selama lebih dari 10 hari, dengan gejala yang bertambah berat.


Penanganan Sinusitis 

Penanganan sinusitis dapat dilakukan dengan berkunjung ke dokter dan juga dengan penanganan mandiri di rumah dalam waktu bersamaan. Penanganan mandiri di rumah dilakukan dengan mengonsumsi obat penahan rasa sakit, obat pilek, dan beristirahat.


Bila keluhan terus berlanjut setelah tiga hari penanganan mandiri, sebaiknya segera temui dokter spesialis THT, bedah kepala, dan leher Anda. 


Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bila diperlukan akan dilakukan beberapa pemeriksaan terkait sinusitis yang Anda alami. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis yang biasa dilakukan, antara lain:


  • Pemeriksaan penunjang seperti nasoendoskopi (endoskopi hidung, rontgen sinus paranasal) atau 
  • CT-scan sinus paranasal dengan atau tanpa kontras


Bila Anda terdiagnosis mengalami sinusitis, dokter akan memberikan obat-obatan seperti antibiotik, obat pilek, obat pengencer lendir, dan obat cuci hidung untuk mengurangi gejala. Bila terapi pengobatan tidak menunjukkan hasil yang bermakna, maka dokter akan memperhitungkan untuk melakukan tindakan pembedahan. Operasi sinus dapat dilakukan dengan cara FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery).


Namun, penanganan sinusitis dentogen biasanya juga melibatkan dokter gigi karena posisi sinus yang dekat dengan gigi. Gigi yang menjadi penyebab sinusitis harus dicabut, saluran antara gigi dan sinus ditutup, dan sinus harus dibersihkan melalui tindakan operatif.


Baca juga: Si Kecil Mimisan, Berbahayakah?


Cegah Sebelum Terlambat

Sinusitis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan hidung (gunakan pencuci hidung secara berkala), mengobati flu dengan tuntas, dan menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Selain itu mari lakukan beberapa langkah ini:


  • Jangan merokok atau hindari asap rokok
  • Mencuci tangan dengan teratur, terutama bila Anda sedang flu dan kurangi menyentuh wajah 
  • Jauhi pencetus alergi


Pada dasarnya pencegahan sinusitis dapat dimulai dengan menjaga kesehatan tubuh dan higienitas diri agar tidak mudah terserang flu. Apabila Anda mengalami gejala sinusitis yang semakin berat, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT, bedah kepala, dan leher agar dapat ditangani dengan tepat.