Jaga Kesehatan Ginjal si Kecil

Rabu, 06 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit ginjal kronik biasanya dialami oleh orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada si kecil

Jaga Kesehatan Ginjal si Kecil

Anda sebagai orangtua memiliki peran penting mencegah penyakit ginjal kronik pada anak karena ginjal adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting untuk berfungsi membuang sisa metabolisme, racun, maupun garam dari dalam tubuh.


Apabila ginjal rusak dan terjadi komplikasi, si kecil akan mengalami beberapa dampak, seperti anemia, gangguan elektrolit, sampai malnutrisi. Bahkan, kondisi ginjal yang kurang baik dapat membuat si kecil harus menjalani hemodialisis/cuci darah tiga kali dalam seminggu, ditambah dengan terapi obat-obatan. 


Lebih lanjut, menurut penelitian Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, penyakit ginjal kronik pada anak dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, baik secara fisik, sosial, emosi, dan prestasi belajarnya di sekolah.


Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Anak

Maka itu, menjaga kesehatan ginjal si kecil sedari dini sangat penting. Ada tujuh langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal di kecil sejak dini:


1. Diet Sehat dan Seimbang

Anda perlu menjaga anak tetap fit, aktif, dengan mengonsumsi pola makan sehat dan seimbang agar anak tidak mengalami gizi lebih ataupun obesitas yang dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan risiko diabetes.


Hipertensi dan diabetes merupakan dua penyebab utama penyakit ginjal kronik (PGK) pada usia dewasa. 


Konsumsi pola makan yang sehat dan seimbang terdiri atas:


•    Karbohidrat kompleks dengan proporsi 50-60 persen

•    Lemak dengan proporsi 25-35 persen

•    Protein dengan proporsi sebesar 5-20 persen

•    Serat dengan proporsi 15-25 persen

•    Mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral


2. Batasi Konsumsi Gula dan Garam

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan menjadi beban terhadap kerja ginjal yang akhirnya akan merusak ginjal. Gula juga membuat si kecil cepat kenyang dan tidak mau makan lagi.


Akibatnya si kecil dapat mengalami kekurangan nutrisi. American Heart Association (AHA) merekomendasikan anak usia di bawah 2 tahun tidak mengonsumsi tambahan gula di dalam makanan atau minumannya. Pada anak usia 2-18 tahun, konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari 6 sendok teh (25 gram) per hari. 


Sementara asupan garam yang tinggi dapat memicu penyakit hipertensi di masa depan. Kadar natrium (garam) yang direkomendasikan adalah 120-1500 mg/hari yang setara dengan 1/8-1½ sendok teh garam dapur, dan rentang jumlah ini akan tergantung pada usia anak.


Untuk bayi 6-12 bulan, Anda disarankan memberikan garam sesedikit mungkin asal anak mau makan.#####


3. Jaga Berat Badan Ideal

Berat badan ideal untuk setiap anak berbeda-beda. Idealnya, berat badan anak akan terus meningkat seiring dengan pertambahan tinggi badan anak. Si kecil yang berusia di bawah umur 5 tahun dapat dengan mudah dinilai berat badan idealnya dengan berdasarkan tabel yang dirancang oleh Kementerian Kesehatan (2016) seperti di bawah ini.


Tabel 1. Berat badan ideal untuk anak usia 1-5 tahun


4. Minum Air Putih dalam Jumlah Cukup

Studi di Australia menunjukkan anak usia 4-12 tahun yang mengonsumsi jus buah atau minuman manis sebanyak 500 mililiter atau lebih memiliki risiko kelebihan berat badan dua kali lipat dibandingkan anak-anak yang hanya mengonsumsi air putih.


Konsumsi air putih dalam jumlah yang benar akan membantu darah mengalir bebas ke ginjal dan seluruh tubuh.


Rekomendasi jumlah air minum yang diperlukan anak-anak selama satu hari dapat dilihat di bawah ini.


Tabel 2. Jumlah air minum yang direkomendasikan untuk anak


5. Olahraga Secara Rutin

Olahraga perlu dilakukan rutin sebanyak 4-5 kali per minggu dengan durasi 30-60 menit per hari. Olahraga secara teratur membuat badan si kecil sehat karena olahraga berguna untuk menguatkan tulang dan otot, serta mencegah penyakit jantung dan ginjal. 


6. Batasi Konsumsi Obat dan Suplemen 

Terlalu banyak mengonsumsi obat dan suplemen dapat berbahaya untuk fungsi ginjal si kecil. Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum memberikan obat-obatan.


American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa konsumsi suplemen atau multivitamin tidak diperlukan bagi anak-anak yang mendapatkan diet sehat dan seimbang. 


7. Pemeriksaan Rutin ke Dokter

Pemeriksaan rutin berguna agar Anda mengetahui kondisi kesehatan tubuh anak dan mengenali sejak dini jika ada risiko penyakit ginjal. Pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit ginjal. 


Ginjal merupakan organ tubuh yang berperan sangat penting bagi kesehatan. Kebiasaan yang diterapkan sejak masa kanak-kanak dapat berpengaruh terhadap fungsi ginjal dalam jangka panjang, oleh sebab itu Anda dan keluarga perlu membiasakan si kecil menjalani pola hidup sehat sehari-hari.