Ingin Anak Doyan Makan Sayur & Buah? Ini Rahasianya!

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Meskipun buah dan sayur kaya manfaat, banyak anak-anak yang tidak menggemari makanan tersebut, terutama sayur, karena rasanya yang kurang enak

Ingin Anak Doyan Makan Sayur & Buah? Ini Rahasianya!

Tak hanya menjadi makanan yang kaya vitamin dan mineral penting, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak mengandung serat dan air untuk membantu memperbaiki pencernaan si kecil, mengontrol berat badan, menghindarkan si kecil dari berbagai penyakit, dan mencegah terjadinya defisiensi vitamin dan mineral. Untuk menunjang tumbuh kembang si kecil, pastikan ada porsi sayur dan buah di setiap sesi makan si kecil ya.


Membuat si kecil gemar mengonsumsi sayur dan buah dapat dimulai ketika memulai masa pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI. Susun menu lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein (nabati dan hewani), lemak, dan sayur, untuk setiap sesi makan si kecil. Jangan lupa, sempurnakan nutrisi si kecil dengan makanan selingan, puree buah.


Perhatikan kebersihan, kematangan, dan tekstur sayur dan buah ketika mengolahnya makanan si kecil. Buatlah tekstur dan konsistensi sesuai usianya. Pelajari juga kombinasi sayur dengan protein dan karbohidrat yang tepat, supaya rasa makanan si kecil tetap nikmat. Gantilah menu sayur dan buah setiap harinya.


Pilih buah-buahan yang berwarna-warni, agar si kecil lebih semangat ketika mengonsumsinya. 


Smoothies atau jus?

Selain dikonsumsi secara langsung, atau dibuat puree, buah dan sayur juga dapat dibuat smoothies atau jus. Smoothies adalah olahan sayur dan atau buah dengan campuran susu atau yogurt yang dibuat menggunakan blender.


Sedangkan jus adalah olahan sayur dan atau buah yang dibuat dengan alat juicer. Hasil akhir olahan dengan juicer biasanya lebih cair karena ampas atau serat sayur dan buah akan tersaring. Pemberian jus tidak dilarang untuk anak, namun memang sebaiknya berikan si kecil olahan buah atau sayur dalam bentuk smoothies sehingga anak dapat turut mengonsumsi seratnya.


Sebaiknya konsumsi smoothies di jam selingan/snack time supaya tidak mengganggu waktu makan. 


Pentingnya modifikasi menu

Anda memang dituntut kreatif dalam meramu menu makan si kecil, agar ia tak jemu karena mengonsumsi makanan yang itu-itu saja. Apalagi pada anak yang lebih besar, anak lebih besar biasanya sudah memiliki selera atau preferensi tersendiri untuk makanan.


Maka itu, modifikasi menu harian penting dilakukan. Khusus untuk sayuran, Anda dapat mulai memperkenalkan menu yang lebih variatif seperti gado-gado, pecel, atau salad. Ide lainnya adalah dengan membuat nugget berisi campuran daging, ayam, telur, serta sayur-sayuran cincang.


Perpaduan buah dan sayur dapat diolah menjadi kue yang lezat, seperti carrot cake atau banana cake sebagai makanan selingan atau bekal sekolah si kecil. Puding atau salad buah pun bisa menjadi opsi menu penutup yang menyegarkan bagi si kecil. 


Makan bersama si kecil

Tak cukup dengan modifikasi menu, Anda sebaiknya juga membuat sesi makan si kecil menjadi momen yang menyenangkan dan interaktif, tanpa ada paksaan. Biasakan makan bersama si kecil sambil berinteraksi dengannya, hindarkan anak makan dengan gadget atau sambil menonton televisi.


Anda juga sebaiknya selalu menyediakan menu sayur dan buah di meja makan, supaya anak terbiasa melihat orangtuanya mengonsumsi makanan tersebut. 


Ingat prinsip tak kenal maka tak sayang, kan? Lanjutkan menawarkan makanan baru bahkan jika si kecil mengatakan tidak kepada makanan sebelumnya.


Tawarkan makanan yang ditolak pada hari berbeda, pada waktu makan yang berbeda, dan dalam resep yang berbeda. Menurut para pakar, diperlukan 10 kali bagi si kecil untuk mencoba makanan dan menyukainya.


Jadi, jangan putus asa memperkenalkan dan memberikan sayur dan buah kepada si kecil ya.