Hindari Penyakit Ginjal Kronis

Kamis, 07 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan gangguan ginjal yang sudah berlangsung lama, lebih dari tiga bulan sampai bertahun-tahun

Hindari Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan gangguan ginjal yang sudah berlangsung lama, lebih dari tiga bulan sampai bertahun-tahun. Berdasarkan beratnya gangguan fungsi ginjal, PGK dibagi atas stadium satu sampai lima (stadium lanjut).


Bila memasuki stadium lanjut di mana ginjal Anda tidak lagi dapat menyaring darah sebagaimana fungsi ginjal yang sehat, akan terjadi penumpukan produk sisa (limbah) metabolisme yang pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan yang serius.


Pada keadaan ini Anda akan membutuhkan suatu tindakan medis untuk membantu membuang limbah metabolisme tersebut, seperti dialisis (hemodialisis atau cuci darah), dialisis peritoneal, atau transplantasi ginjal.


Penyebab Penyakit Ginjal Kronis

Berbagai kondisi dan penyakit dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. Diabetes dan hipertensi merupakan dua penyebab yang semakin banyak dijumpai. Diabetes disebabkan karena tubuh kekurangan insulin atau tubuh kehilangan kemampuan untuk menggunakan insulin.


Kadar insulin yang rendah mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Gula darah yang tinggi kemudian akan merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah ginjal. Keadaan tersebut akan mengganggu fungsi nefron yang merupakan kumpulan pembuluh darah yang amat halus yang bertugas menyaring darah di ginjal.


Kerusakan sistem penyaring ginjal menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ginjal. Ketika fungsi ginjal mulai menurun, protein dapat keluar atau bocor dan dibuang ke urin (disebut sebagai proteinuria). Hal ini dapat menjadi tanda awal terjadinya penyakit ginjal kronis.


Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dialami dalam waktu yang cukup lama akan merusak pembuluh darah dan nefron di ginjal. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ lain, seperti jantung, otak dan mata.


Jantung dan ginjal saling bekerja sama dalam menjalankan fungsinya. Gangguan pada jantung dapat berpengaruh pada fungsi ginjal dan sebaliknya juga demikian.


Berbagai penyebab penyakit ginjal kronis lainnya adalah radang ginjal (glomerulonefritis), infeksi ginjal, sumbatan pada saluran kemih yang diakibatkan oleh batu, pembesaran prostat pada laki-laki, tumor, dan lain-lain.


Berbagai penyakit autoimun seperti lupus juga dapat mengganggu ginjal. Kebiasaan mengonsumsi zat atau obat yang merusak ginjal merupakan salah satu penyebab penyakit ginjal kronis yang sering dijumpai.


Penyebab lainnya dapat terjadi karena kelainan bawaan seperti penyakit ginjal polikistik di mana ditemukan kista dalam jumlah yang banyak di ginjal. Ginjal juga dapat mengalami gangguan akibat komplikasi dari penyakit infeksi yang berat.


Selain itu, ada beberapa faktor risiko lain penyakit ginjal kronis, yaitu obesitas, kolesterol tinggi, usia lanjut, dan riwayat keluarga dengan penyakit ginjal kronis.


Komplikasi Penyakit Ginjal Kronis

Penderita penyakit ginjal kronis akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah, serangan jantung, dan stroke.


Pada penyakit ginjal kronis stadium lanjut dapat terjadi kelebihan cairan tubuh yang menyebabkan bengkak di tangan, kaki, atau penumpukan cairan di paru-paru yang menimbulkan sesak napas; kadar kalium darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kematian mendadak; tulang menjadi rapuh dan mudah patah; kadar hemoglobin akan menurun (anemia); penurunan sistem imunitas tubuh; serta malnutrisi.


Kiat Mencegah Penyakti Ginjal Kronis

Mencegah lebih baik dari mengobati. Sayangnya pada saat gangguan ginjal masih dini seringkali tidak ada keluhan. Disarankan agar Anda mengenal apakah Anda memiliki faktor risiko yang sudah disebut di atas.


Bila iya, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Stadium dini seringkali hanya diketahui melalui tes darah dan air seni.


Berikut beberapa tips agar ginjal Anda tetap sehat:


  • Jika Anda penderita hipertensi, maka jagalah tekanan darah Anda tetap pada target pengobatan yaitu di bawah 140/90 mmHg. Minum obat yang diberikan dokter secara teratur. Diskusikan dengan dokter bila Anda mempunyai kendala dengan obat-obat yang diberikan  .


  • Batasi mengonsumsi makanan yang asin.


  • Perbanyaklah asupan sayur dan buah serta cukup minum air putih, minimal delapan gelas sehari.


  • Jika Anda menderita diabetes, maka pastikan gula darah terkontrol dengan baik, patuhi diet, kontrol dan minum obat secara teratur.


  • Hindari konsumsi zat atau obat yang dapat mengganggu fungsi ginjal seperti obat penghilang rasa nyeri golongan tertentu. Saat ini banyak sekali beredar jamu-jamu atau obat herbal di pasaran yang tidak semuanya aman. Pastikanlah apa yang Anda konsumsi bermanfaat dan aman untuk kesehatan.


  • Lakukan olahraga teratur, minimal 30 menit sehari, tiga sampai lima kali seminggu.


  • Jika berat badan Anda berlebih maka turunkanlah berat badan secara bertahap untuk mencapai berat badan ideal, mintalah nasehat dokter ahli gizi bilamana diperlukan.


  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Dengan demikian gangguan kesehatan akan terdeteksi lebih dini.