Gula Terjaga, Ginjal Prima

Jumat, 08 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Diabetes dapat mengganggu fungsi ginjal

Gula Terjaga, Ginjal Prima

Zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh pun dapat ikut terbuang ketika fungsi ginjal menurun. Rutin memantau kadar gula, lemak, dan tekanan darah dapat membuat kita terhindar dari dampak negatif penyakit ginjal diabetik. 


Tingginya aktivitas harian kerap berujung pada gaya hidup tak sehat. Akibat konsumsi ma-kanan cepat saji, jarang berolahraga, tingkat stres yang tinggi, serta bekerja hingga larut malam, membuat penyakit menjadi mudah untuk menyerang. Salah satunya diabetes.


Yang kerap tidak disadari, penyakit satu ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal, atau biasa disebut penyakit ginjal diabetik (nefropati diabetik).


Ginjal yang berfungsi sebagai penyaring darah terdiri dari sekitar satu juta nefron (gelung halus pembuluh darah) pada setiap ginjal. Adanya diabetes dapat membuat kerusakan pada gelung halus ini.


Proses ini terjadi secara perlahan, selama bertahun-tahun, dan tanpa disadari para penderitanya. 


Pada tahap awal, kerusakan terjadi pada sistem filtrasi (penyaringan) ginjal. Urin yang dikeluarkan mengandung zat-zat penting yang seharusnya tidak terbuang, seperti protein (mikroalbuminuria jika dalam jumlah kecil dan makroalbuminuria jika dalam jumlah besar).


Seiring waktu, kerusakan yang terjadi dapat mengganggu persarafan berkemih yang akan menyebabkan gangguan pengosongan kandung kemih. Kondisi ini dapat berakibat terjadinya infeksi yang berulang pada saluran kemih. 


Gejala Penyakit Ginjal Diabetik

Pada tahap awal, penyakit ginjal diabetik tidak menunjukkan gejala tertentu. Gangguan pada tahap ini hanya diketahui melalui pemeriksaan urin. Bila protein yang keluar di urin banyak, urin akan terlihat seperti berbusa.


Bila gula darah tidak dikontrol baik, maka dapat terjadi gangguan fungsi ginjal untuk membuang sisa metabolisme tubuh (waste product) yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin di dalam darah.


Kondisi ini pada tahap awal pun tidak menunjukkan gejala tertentu. Tetapi, seiring semakin beratnya gangguan fungsi ginjal, penderita akan meng-alami keluhan mual, tidak nafsu makan, lemas, dan pucat (anemia), serta dapat disertai bengkak pada tungkai.


Peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan kadar lemak darah (kolesterol dan trigliserida) pun ditemukan pada sebagian penderita. 


Agar Terhindar dari Penyakit

Menjalani pola hidup sehat tentu merupakan cara terbaik agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit ginjal diabetik. Tidak merokok, berolahraga secara teratur, serta menghindari obat/jamu/suplemen tertentu yang dapat mempengaruhi darah.


Selain itu, pemantauan kadar gula, kadar lemak, serta tekanan darah secara rutin dapat mencegah penyakit ini. Gangguan ginjal pada tahap awal hanya bisa diketahui dari pemeriksaan darah dan urin, karena itu disarankan untuk kontrol ke dokter secara teratur.