Gangguan Empedu pada Anak

Selasa, 12 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Meski merupakan kondisi yang kerap terjadi pada orang dewasa, gangguan pada kantung empedu juga dapat terjadi pada anak dan remaja

Gangguan Empedu pada Anak

Empedu merupakan cairan yang diproduksi oleh hati (liver) untuk membantu mencerna makanan. Cairan ini disimpan dalam kantung yang terletak pada perut kanan atas. Saat kita makan, kantung empedu akan melepaskan empedu melalui saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan usus. 


Gangguan pada kantung empedu timbul ketika empedu mengeras dan membentuk batu. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan tinggi lemak dan obesitas. Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi pada anak dan remaja membuat angka kejadian batu empedu pada anak dan remaja meningkat. Hal ini tentunya berpotensi mengganggu proses pertumbuhan mereka. 


Baca juga: Tangani Batu Empedu dengan Tepat


Pada kasus batu empedu, gangguan kesehatan ini akan menimbulkan gejala seperti adanya nyeri hilang-timbul (kolik) pada perut kanan atas atau di bawah tulang iga, mual, muntah, demam, menggigil, dan munculnya warna kuning pada kulit dan mata (akibat empedu yang tidak tersalurkan ke usus).


Ketika tidak segera ditangani dengan baik, gangguan yang terjadi pun dapat menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti: 


  • Infeksi pada kantung empedu,
  • Tertutupnya saluran menuju usus oleh batu empedu, dan
  • Peradangan pada pankreas (pankreatitis). 


Baca juga: Hindari Batu Empedu


Karenanya, jika si kecil mengalami gejala yang merujuk pada gangguan kantung empedu, segera periksakan kondisinya pada dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi hepatologi anak.


Pemeriksaan gangguan kantung empedu dapat dilakukan melalui pemeriksaan kolesterol darah, ultrasonografi (USG) perut, atau CT-scan perut. Ketika terdiagnosis mengalami gangguan kantung empedu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memodifikasi asupan dan pola makan anak.


Batasi konsumsi makanan berlemak dan berminyak. Selain itu, dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi dan hepatologi anak juga dapat memberikan rekomendasi terapi yang sesuai untuk menangani gangguan kesehatan yang dialami. 


Pada kasus yang cukup berat, penanganan dapat dilakukan melalui pembedahan dengan metode laparoskopi. Tindakan minimal invasive ini dilakukan untuk mengeluarkan batu yang menyumbat saluran ke usus. 


Baca juga: Batu Empedu Hilang, Sayatan Tak Terpandang


Meski teknologi kesehatan yang dapat membantu meningkatkan efektivitas penanganan sudah semakin baik, tetap saja yang terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan. Maka itu, jaga pola makan si kecil.


Biasakan ia makan secara teratur dan jaga asupan makanannya. Batasi konsumsi makanan berlemak atau junk food dan biasakan anak untuk mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat dan antioksidan. 


Jangan lupa, ajak anak untuk rutin berolahraga agar terhindar dari masalah obesitas. Selain itu, rutin memeriksakan kondisi kesehatan anak ke dokter spesialis anak juga penting dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah kantung empedu.