Deteksi Dini Kelainan Jantung pada Dewasa Muda

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit kardiovaskular masih merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia

Deteksi Dini Kelainan Jantung pada Dewasa Muda

Istilah penyakit kardiovaskular adalah terminologi umum dari semua kondisi yang menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah, meliputi penyakit jantung koroner (PJK), penyakit serebrovaskular (stroke), penyakit jantung rematik, dan berbagai macam kondisi lainnya.


Di tengah masyarakat, penyakit ini sering dianggap sebagai masalah kesehatan pada mereka yang berusia lanjut. Namun, tanpa disadari penyakit kardiovaskular juga bisa terjadi pada segala usia, baik pada remaja maupun dewasa muda.


Saat ini belum ada guideline yang jelas tentang batasan usia pada kelompok dewasa muda. World Health Organization (WHO) memberikan batasan “young people” sebagai kelompok remaja dan dewasa muda dari usia 10-24 tahun.


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan kelompok ini pada rentang usia 15-24 tahun. Beberapa jurnal bahkan bergantian menggunakan istilah dewasa muda pada kisaran usia 15-24 tahun hingga usia 30 atau 40 tahun pada beberapa kasus.


Mitos bahwa orang muda tidak akan sakit jantung

Populasi dewasa muda sering tidak menyadari bahwa mereka berisiko untuk menderita penyakit jantung karena menganggap dirinya terlalu muda. Apakah itu benar? Mari simak data berikut ini.

 

Di Amerika Serikat rata-rata usia pasien pertama kali terkena serangan jantung akibat penyumbatan ateroklerotik (timbunan kolesterol di dinding arteri koroner jantung) adalah 65 tahun. Akan tetapi dilaporkan sebanyak 4-10 persen kasus terjadi pada usia muda di bawah 45 tahun, dan didominasi oleh kelompok laki-laki.


Sekitar 60 persen pada kasus dewasa muda terkena pada satu pembuluh darah arteri koroner saja, sedangkan pada usia yang lebih tua cenderung terkena pada dua sampai tiga arteri koroner. 


Penyebab lain dari serangan jantung pada usia muda adalah kelainan bawaan anatomi arteri koroner yaitu sebanyak 4 persen, bekuan darah yang berasal dari tempat lain sebanyak 5 persen, gangguan sistem pembekuan darah sebanyak 5 persen, serta penyebab lain-lain sekitar 6 persen, yaitu spasme atau inflamasi arteri koroner, radioterapi, penggunaan kokain, amphetamine, dan obat-obatan lain.


Data ini seharusnya menjadi peringatan bahwa populasi dewasa muda memiliki risiko yang sama untuk menderita penyakit jantung, serta tidak mengabaikan keluhan, atau gejala penyakit jantung jika memang ada.


Selain itu, bagi Anda yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus mempunyai kewaspadaan yang lebih tinggi. Satu hal yang harus disadari bahwa proses perkembangan plak pada arteri koroner (aterosklerosis) terjadi sejak usia muda, maka pencegahan harus dilakukan sejak dini sebelum proses perjalanan penyakit berlanjut.


Faktor risiko pada dewasa muda

Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu:


  • Obesitas
  • Merokok
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Dislipidemia/masalah kolesterol
  • Riwayat penyakit jantung di keluarga
  • Sedentary lifestyle


Edukasi kepada orangtua, remaja, dan dewasa muda tentang faktor risiko penyakit jantung merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah kematian dan menurunkan masalah terkait dengan penyakit jantung.


Khusus pada anak-anak, obesitas merupakan epidemik global yang merupakan kondisi yang dapat menjadikan faktor risiko terjadinya dislipidemia, hipertensi, diabetes mellitus, dan sindroma metabolik.


Jika kondisi ini dibiarkan berkelanjutan maka penyakit kardiovaskular prematur dapat terjadi. Pola makan yang sehat, mengurangi sedentary life, dan tetap bergerak aktif dapat mengurangi perkembangan penyakit jantung pada usia muda secara signifikan.


Kondisi penyakit kardiovaskular pada dewasa muda

Pada dewasa muda PJK bukan satu-satunya penyebab kematian, meskipun aterosklerosis koroner menyumbang 28 persen kasus kematian mendadak pada populasi ini.


Banyak tipe penyakit jantung lain yang dijumpai, seperti penyakit jantung bawaan (PJB) yang tidak terdeteksi sebelumnya, abnormalitas anatomi arteri koroner bawaan, inflamasi otot jantung, abnormalitas struktural otot jantung (kardiomiopati), serta penyakit infeksi yang menyebabkan penyakit jantung seperti kawasaki dan penyakit jantung rematik.


Pada kondisi penyakit jantung ini maka dapat terjadi gagal jantung yang menimbulkan tanda dan gejala lebih lanjut. Selain itu ada pula gangguan konduksi listrik jantung bawaan yang mengakibatkan aritmia dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak.


Penyakit jantung pada atlet 

Orang dewasa muda yang mengalami kematian mendadak pada umumnya juga mempunyai kelainan jantung yang sebelumnya tidak terdiagnosis. Atlet adalah kelompok yang berisiko, dikarenakan jantung mendapatkan beban berat secara terus-menerus selama beraktivitas fisik.


Salah satu contoh penyakit jantung yang dapat terjadi pada atlet adalah hipertrofi kardiomiopati (hypertrophic cardiomyopathy/HCM). HCM adalah salah satu penyebab umum kematian mendadak pada atlet-atlet muda.


Pada kondisi ini dinding ventrikel kiri jantung lebih tebal dari normal dan dapat menyebabkan aritmia yang menyebabkan cardiac arrest atau henti jantung. Screening yang menyeluruh dan komprehensif pada atlet muda sebelum bertanding dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kematian mendadak pada kelompok ini.


Tanda dan gejala

Penyakit jantung pada usia muda seringkali tidak terduga, sehingga tanda-tanda peringatan seringkali tidak dikenali.


Tanda dan gejala yang umum adalah:


  • Sesak
  • Lekas merasa lelah
  • Nyeri dada atau yang disebut angina pektoris, ditandai dengan nyeri dada seperti ditindih, terbakar, atau diremas. Nyeri dapat menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung, leher, belikat, dan daerah ulu hati disertai keringat dingin, mual, lelah, pusing, atau sesak
  • Bengkak 
  • Pingsan atau nyaris pingsan


Pada anak-anak dan remaja, tanda dan gejala lebih tidak jelas. Berbeda pada kasus mereka yang lebih tua, nyeri dada jarang merupakan indikasi penyakit jantung pada anak-anak. Akan tetapi harus diwaspadai jika nyeri dada berhubungan dengan aktivitas terus-menerus seperti olahraga.


Berikut tanda dan gejala pada anak dan remaja:


  • Ketidakmampuan secara fisik bersaing dengan orang lain seusianya
  • Lebih mudah lelah dibanding orang seusianya
  • Cyanosis atau kebiruan
  • Merasa pusing jika beraktivitas fisik
  • Berdebar-debar
  • Pingsan


Apabila terdapat gejala seperti di atas maka segera ke rumah sakit terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun yang perlu diperhatikan bahwa terkadang kelainan jantung juga tidak bergejala. Maka penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. 


Pemeriksaan kesehatan berkala 

Apabila Anda masih berusia muda, belum mempunyai keluhan yang mengarah pada kelainan jantung, tetapi memiliki faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.


Tujuan dari pemeriksaan berkala ini adalah melakukan skrining dan mengevaluasi tingkat risiko kardiovaskular Anda. Ingat, deteksi dini lebih baik daripada terlambat.


Berapapun usia Anda jika mengalami keluhan yang mengarah pada kelainan jantung maka pemeriksaan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah harus dilakukan. Dokter akan melakukan anamnesis atau pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan sesuai indikasi, seperti ekokardiografi, tes treadmill, holter, CT-scan koroner jantung, maupun kateterisasi jantung. Beberapa pemeriksaan lanjutan atau tambahan mungkin masih akan diperlukan setelah diagnosis didapatkan.


Kesimpulannya, apabila Anda berusia muda masih merasa sehat, dan belum memiliki keluhan, tetapi memiliki faktor risiko, maka dapat melakukan pemeriksaan secara berkala terlebih dahulu.


Apabila setelah menjalani pemeriksaan ini Anda termasuk kelompok risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular dan memiliki keluhan maka segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah. 


Jalani gaya hidup sehat, pola makan sehat, olahraga teratur, dan hindari stres berlebih. Kenali faktor risiko Anda dan manajemen dengan baik faktor risiko tersebut. Marilah jaga kesehatan jantung kita mulai saat ini supaya dapat terus hidup sehat sampai usia lanjut.