CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Kamis, 14 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Saat ini penyakit jantung koroner sudah marak ditemui. Tak hanya menyerang orang tua, tapi juga kalangan muda, yang umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat

CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Tak hanya menyerang orang tua, tapi juga kalangan muda, yang umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Tak jarang, kematian sebagai akibat terburuknya tak dapat dihindari akibat tanda-tanda yang diabaikan penderitanya.


Padahal, teknologi terkini untuk mendeteksi adanya penyakit jantung dengan cepat dan tepat telah tersedia.


Seorang laki-laki, 49 tahun, penderita tekanan darah tinggi, kolesterol, dan perokok, akhir-akhir ini mengeluh dada terasa tidak nyaman saat beraktivitas olahraga. Saat medical check-up rutin, dilakukan treadmill test, hasilnya negatif (tidak menunjukkan kecurigaan iskemia).


Namun, karena ada keluhan, maka dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan CT scan jantung. Ternyata dicurigai ada penyempitan di pembuluh darah jantung (koroner).


Akhirnya dilakukan tindakan kateterisasi koroner, dan pemasangan cincin (stent) pada pasien. Pasien pun terhindar dari serangan jantung, karena deteksi yang cepat dan tepat.


Kemajuan teknologi alat diagnostik yang pesat saat ini sudah sangat dirasakan manfaatnya dalam mendiagnosis adanya gangguan struktur morfologi organ tubuh.


Diharapkan dengan adanya alat diagnostik yang baik, maka dapat dilakukan diagnosis secara tepat dan cepat, sehingga dapat membantu pasien mendapat penanganan yang cepat, tepat, dan efisien.


Dalam mendiagnosis struktur morfologi organ tubuh sangat diperlukan modalitas radiologi sesuai dengan kemampuan alat dan karakteristik organ yang akan dinilai. Salah satu modalitas yang digunakan untuk deteksi penyakit jantung koroner adalah CT scan jantung.


Baca juga: Kenali Sinyal Penyakit Jantung Usia Produktif dengan DSCT Flash


Diagnosis Menyeluruh dengan CT Scan Jantung

Saat ini penggunaan pemeriksaan CT scan jantung makin banyak dilakukan dan telah dijadikan sebagai salah satu pilihan pemeriksaan rutin jantung. CT scan jantung dipilih karena tidak invasif dan dapat memberikan informasi tentang struktur morfologi anatomi organ jantung dan pembuluh darahnya dengan begitu maksimal.


Pemeriksaan lebih lanjut dengan CT scan jantung, terutama 64 slice, mampu memberikan data informasi baik berupa morfologi anatomi maupun fungsionalnya, juga dapat memberikan detail data struktur jantung berikut variasinya, dan struktur organ di mediastinum (terutama pembuluh darah).


Analisis dari hasil pencitraan CT scan jantung yang sering digunakan saat ini berupa penilaian morfologi jantung, calcium score arteri koronaria, dan CT angiografi koronaria. Calcium score, merupakan teknik penilaian perluasan kalsifikasi di arteri koronaria dengan menggunakan angka.


Telah terbukti bahwa ada korelasi langsung banyaknya calcium score dengan risiko penyakit jantung koroner (atherosclerosis and plaque formation).


Semakin tinggi calcium score, maka semakin tinggi kemungkinan adanya stenosis a. koronaria. Calcium score nol (0), belum dapat menyingkirkan adanya soft plaques, tetapi secara statistik dapat menyingkirkan adanya penyakit jantung koroner bermakna (dapat terlihat lebih baik dengan CT angiogram).


Dengan ditemukannya calcium score yang tinggi, dan disertai adanya soft plaque yang pecah, maka akan menyebabkan serangan jantung akut.


Indikasi pemeriksaan umum yang sering dilakukan pada CT scan jantung antara lain:



  • Evaluasi anatomi jantung/selaput jantung, adanya massa/tumor, bekuan darah/trombus.


  • Kasus-kasus nyeri dada.


  • Evaluasi setelah bypass grafts dan pemasangan cincin.


  • Evaluasi gerakan dinding jantung dan fungsi katup.


  • Mendeteksi adanya anomali/kelainan jantung.


Baca juga: Teknologi Terkini untuk Jantung Sehat


Persiapan Pasien 

Agar dapat dihasilkan kualitas gambar yang baik, pasien perlu melakukan berbagai persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan, meliputi:


  1. Denyut jantung kurang dari 70 kali per menit, bila perlu diberi obat beta blocker. Beberapa keadaan kontraindikasi pemberian beta blocker, antara lain: asthma bronchiale, gangguan listrik jantung (AV block), hipotensi berat, gagal jantung berat, dan tidak toleransi terhadap beta blocker.
  2. Pasien diharuskan berpuasa selama empat jam sebelum pemeriksaan
  3. Hindari minum kopi, dan obat-obatan yang meningkatkan denyut jantung
  4. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum/kreatinin darah), karena menggunakan injeksi cairan kontras


Baca juga: Bedah Jantung, Diagnostik dan Operatif


CT Scan Flash with Dual Source, Teknologi Terkini CT Scan Jantung

RS Pondok Indah – Pondok Indah saat ini sudah menggunakan CT Scan dengan teknologi terbaru, berupa CT scan flash with dual source 256 slices, dengan keuntungan antara lain:


  1. Resolusi yang lebih baik, sehingga dapat dilakukan pada pasien dengan denyut jantung yang tinggi, tanpa memerlukan obat beta blocker
  2. Banyaknya potongan gambar (slice) yang dihasilkan, sehingga dapat mengambil gambar yang lebih luas jangkauannya
  3. Kualitas gambar lebih stabil pada dosis radiasi yang relatif lebih kecil