Bahu Lentur Aktivitas Teratur

Selasa, 05 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Meski tidak berakibat fatal dan berpotensi untuk sembuh dengan sendirinya, frozen shoulder yang dibiarkan, dapat mengganggu keseharian Anda

Bahu Lentur Aktivitas Teratur

Menjadi bagian dari sistem penggerak tubuh bagian atas, bahu memiliki peran yang penting dalam aktivitas sehari-hari. Sayang, tidak jarang terjadi kondisi pada bagian tubuh yang satu ini.


Salah satunya adalah frozen shoulder atau adhesive capsulitis (nyeri dan kekakuan pada sendi bahu). Secara global, kasus frozen shoulder cukup tinggi. Penderitanya mencapai dua persen dari penduduk dunia, dan biasanya menyerang orang di usia produktif (40-60 tahun) – lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pada pria.


Frozen shoulder terjadi karena adanya penebalan dan pengerutan pada kapsul bahu sehingga mengurangi volume sendi bahu. Berkurangnya volume sendi bahu menyebabkan berkurangnya keleluasaan menggerakan bahu (baik digerakkan sendiri maupun dengan bantuan orang lain).


Sampai saat ini, penyebab frozen shoulder masih belum dapat dipastikan. Aktivitas (jenis pekerjaan) ataupun dominasi penggunaan lengan (kiri atau kanan) tidak berhubungan dengan faktor terjadinya frozen shoulder.


Meski begitu, terdapat beberapa kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya frozen shoulder.


Masalah Medis

Frozen shoulder sering ditemukan pada penderita diabetes, dengan rasio 10 hingga 20 persen. Selain diabetes, masalah medis lain yang terkait dengan frozen shoulder adalah hipotiroidisme, Parkinson, dan serangan jantung.


Imobilisasi yang Terlalu Lama

Frozen shoulder dapat berkembang apabila bahu tidak digerakkan dalam jangka waktu tertentu (semisal setelah operasi, patah tulang, atau cedera lainnya).


Gejala dan Fase

Penderita frozen shoulder akan merasakan nyeri tumpul, terutama pada bagian depan atau belakang bahu bahkan dapat menjalar ke lengan atas. Rasa nyeri yang dirasakan biasanya lebih buruk di masa awal.


Terutama ketika menggerakkan lengan. Gerakan bahu semakin lama akan semakin terbatas.

Secara umum, frozen shoulder berkembang dalam tiga tahap .


  1. Tahap pembekuan (freezing phase) - Keluhan utama yang dirasakan adalah rasa sakit pada bahu. Rasa sakit dapat menjadi lebih berat, terutama pada malam hari. Gerak bahu lama kelamaan akan semakin terbatas. Proses ini biasanya berlangsung enam minggu sampai Sembilan bulan.
  2. Tahap beku (frozen phase) - Gejala nyeri bahu mulai berkurang, tapi bahu menjadi sulit digerakkan dan bersifat menetap. Tahap ini dapat terjadi selama empat sampai enam bulan.
  3. Tahap mencair (thawing phase)
  4. Gerak bahu perlahan-lahan membaik. Kelenturan dan kekuatan sendi bahu dapat mendekati normal, tapi diperlukan waktu yang cukup lama sekitar enam bulan sampai dua tahun.


Diagnosa dan Penanganan

X-ray dilakukan untuk mendiagnosa struktur padat, seperti tulang. Dari pemeriksaan ini, dapat diketahui masalah pada bahu, seperti arthritis atau deposit kalsium pada tendon bahu. Selain itu, magnetic resonance imaging (MRI) dan ultrasonografi (USG) juga dapat dilakukan untuk memberikan gambaran masalah pada jaringan lunak, seperti kasus robekan otot rotator cuff.


Pada umumnya, kasus frozen shoulder dapat membaik dengan sendirinya meski memerlukan waktu sekitar tiga tahun. Fokus dari pengobatan adalah mengendalikan rasa sakit dan memulihkan gerak serta kekuatan melalui terapi fisik.


Obat-obatan seperti aspirin dan ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan. Suntikan steroid lokal juga dapat diberikan untuk meredakan peradangan hebat, terutama saat bahu masih dalam tahap pembekuan (freezing phase).


Selain itu, juga diperlukan latihan khusus di bawah pengawasan fisioterapis. Meski begitu, pasien pun harus melakukan latihan sendiri di rumah. Terapi yang dilakukan meliputi peregangan kapsul sendi bahu secara bertahap dan berulang. Penghangatan bahu dapat dilakukan sebelum memulai latihan.


Jika rasa nyeri tidak juga berkurang, operasi dapat menjadi pilihan. Operasi dilakukan untuk meregangkan dan melepaskan kekakuan kapsul sendi.


Menggunakan alat seukuran pensil yang dimasukkan melalui sayatan kecil (berukuran kurang dari 1 cm), dokter akan melepaskan bagian-bagian yang ketat dan menebal dari kapsul sendi.


Angka keberhasilan prosedur ini sangat tinggi dengan risiko yang rendah.


Setelah tindakan operasi, diperlukan terapi oleh fisioterapis untuk mempertahankan gerak yang dicapai dengan operasi. Masa pemulihan berlangsung mulai dari enam minggu hingga tiga bulan. Perlu diketahui, frozen shoulder dapat kembali, terutama jika faktor pendukung masih ada.