Awet Muda dengan Metode Laser

Senin, 04 Maret 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Perawatan laser dapat membantu menjaga keremajaan kulit Anda. Yang perlu diingat, perawatan harus dilakukan secara rutin dan sedini mungkin

Awet Muda dengan Metode Laser

Anda tentu ingin selalu tampil dalam kondisi prima. Berbagai cara pun dilakoni untuk mencegah, menghambat, atau memperbaiki kondisi kulit yang berubah seiring bertambahnya usia. Tidak hanya kaum Hawa, kaum Adam pun semakin sadar pentingnya merawat wajah demi mengurangi tanda-tanda penuaan.


Hal ini terlihat dari tingginya minat pasien untuk melakukan peremajaan kulit (skin rejuvenation).


Secara umum, metode yang digunakan untuk skin rejuvenation terbagi dalam dua jenis: ablatif dan non-ablatif. Metode ablatif adalah treatment yang dilakukan dengan membuat perlukaan yang terlihat secara kasat mata (seperti dermabrasi, skin needling, dan penggunaan laser jenis tertentu).


Sedangkan, metode non-ablatif ialah treatment tanpa perlukaan sehingga tidak ada downtime setelah treatment. Metode non-ablatif ini sering disebut juga lunch treatment karena pasien dapat melakukannya saat jam makan siang lalu kembali melakukannya aktivitasnya.


Bahkan, karena tidak adanya perlukan, orang lain pun tidak akan menyadari bahwa pasien tengah menjalani treatment tersebut. Beberapa treatment yang termasuk metode ini adalah mikrodermabrasi, peeling, dan yang sedang naik daun adalah laser photorejuvenation.


Mulai dikenal masyarakat Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini, laser photorejuvenation menggunakan laser Nd-YAG yang termasuk laser crystal base yang memiliki banyak kegunaan.


Penggunaan laser Nd-YAG untuk meremajakan kulit akan memberikan efek mencerahkan, mengecilkan pori, dan efek tightening ringan.


Laser Nd-YAG juga dapat digunakan untuk berbagai kelainan lain misalnya kemerahan pasca perawatan jerawat, menghilangkan pembuluh darah kecil, menghilangkan tato dan pigmen, hingga hair removal


Bukan Proses Instan

Hasil yang maksimal dalam perawatan wajah akan didapatkan melalui proses yang bertahap dan berkelanjutan. Sebelum melakukan tindakan laser, Anda harus melakukan skin priming. Tahap ini bisa dilakukan dengan penggunaan beberapa krim yang telah diresepkan oleh dokter (selama dua hingga enam minggu).


Skin priming sangat penting guna mempersiapkan kulit untuk menerima energi laser dan mengurangi risiko efek samping (setelah tindakan laser). Treatment ini dapat diulang dengan jeda waktu dua hingga empat minggu.


Hasil yang maksimal dapat Anda rasakan dengan pengerjaan rutin selama empat hingga enam kali tindakan. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal, terapi maintenance tetap diperlukan 3-4 kali dalam satu tahun.


Perawatan skin rejuvenation disarankan dimulai sejak usia 25-30 tahun yaitu saat kita mulai memasuki periode awal aging. Perawatan yang berkesinambungan diperlukan untuk mengimbangi proses penuaan.


Bertambahnya usia bukan menjadi halangan untuk selalu tampil menarik, bukan?


4 Penyebab Penuaan Dini

Sebelum terlambat, ada baiknya Anda menghindari beberapa hal yang dapat mempercepat proses penuaan:


1. Sinar Matahari

Paparan sinar matahari memang sudah selayaknya dihindari secara rutin karena merupakan the most influencing factor of photo-aging yang menimbulkan percepatan penghancuran kolagen melalui proses oksidasi.


Proses ini juga menyebabkan munculnya kulit kasar, tipis, dan keriput. Dalam jangka waktu yang lama, kulit dapat menjadi kering dan sensitif.


2. Rokok dan Alkohol

Keduanya menyumbang proses penuaan 10-15 tahun lebih cepat. Hal ini terjadi karena kandungan vitamin C yang baik untuk kulit akan berkurang di dalam darah para perokok.


Selain itu, konsumsi alkohol juga menyebabkan kerusakan pada tekstur dan warna kulit serta menimbulkan kapiler dan kemerahan pada pipi.


3. Kurang Tidur

Kurang tidur nyatanya membuat pertumbuhan sel-sel kulit baru Anda menjadi terhambat. Saat Anda tidur, hormon-hormon yang memicu pembaharuan jaringan kulit muncul dan berkembang sedangkan pada orang yang kurang tidur proses ini tidak terjadi dan menyebabkan penuaan kulit menjadi lebih cepat.


4. Stres

Tak hanya berdampak buruk untuk tubuh dan jiwa, stres juga mempengaruhi elastisitas kulit dan meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini. Saat stres, otot-otot tubuh menjadi lebih tegang, termasuk otot wajah. Stres juga dapat melemahkan kolagen kulit hingga 70 persen.


Hal tersebut berdampak pada produksi melamin yang diperlukan untuk proses regenerasi kulit. Akibatnya, keriput dan garis-garis halus pada wajah semakin terlihat.